keluarsdy toto911: Yayasan Madani: Food estate perlu perhatikan daya dukung lingkungan

Yayasan Madani: Food estate perlu perhatikan daya dukung lingkungan

  • Jumat,keluarsdy toto911 8 November 2024 14:27 WIB
Yayasan Madani: Food estate perlu perhatikan daya dukung lingkungan
Arsip - Presiden Prabowo Subianto (kanan) didampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kiri) berbincang saat meninjau lahan pertanian di Desa Telaga Sari, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Minggu (3/11/2024). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa/aa.
Jakarta (ANTARA) - Peneliti Yayasan Madani Berkelanjutan Sadam Afian Richwanudin mengingatkan pelaksanaan program food estateatau lumbung pangan perlu dilakukan dengan kajian menyeluruh termasuk untuk daya dukung lingkungan, mengingat dampak pembukaan lahan baru terhadap lingkungan hidup.

Menjawab pertanyaan ANTARA di Jakarta, Jumat, Sadam menyebut food estatedan cetak sawah yang direncanakan pemerintah perlu dilakukan dengan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dan Dokumen Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup (D3TLH).

Langkah itu perlu diambil berkaca dari pengalaman masa lalu, mengingat program food estate mulai dilakukan sejak 1970-an dan banyak lahan dibuka secara luas. Tidak semuanya dapat dikategorikan sebagai keberhasilan.

"Karena di Merauke atau di beberapa lokasi lain banyak yang sudah dibuka segala macam, sudah dicoba ditanam, tapi ternyata ketika dicoba airnya tidak ada, jadi ya lahan-lahannya terlantar akhirnya. Beberapa memang dimanfaatkan masyarakat pada akhirnya, tapi kan itu tidak sesuai dengan tujuan food estate, dan sudah terlanjur dibuka gitu, sudah ada dampak negatifnya dirasakan," jelasnya.

Meskipun tidak semua lahan food estateberupa tutupan hutan atau gambut yang ketika dibuka akan berdampak pada pelepasan emisi gas rumah kaca (GRK) dan kemampuan penyimpannya, beragam ekosistem jenis lain juga memiliki peran ekologis yang perlu dipertimbangkan.

"Yang harus kita lihat di situ juga ada bagaimana kemampuan lahan kering itu untuk menampung masyarakat yang ada di situ, mendukung atau daya dukung daya tampung, terhadap kemampuan ekologi atau kemampuan hidup masyarakat yang ada di situ, dan itu juga harus jadi perhatian pemerintah," katanya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebut Presiden Prabowo Subianto telah meminta jajarannya untuk mempercepat pelaksanaan program cetak sawah 3 juta hektare untuk mewujudkan ketahanan pangan.

Program itu sudah dimulai di Merauke di Papua Selatan serta DI Kalimantan Tengah. Dalam pernyataan pada 28 Oktober lalu, Mentan menyebut dalam waktu dekat program cetak sawah akan dilakukan juga di Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, dan lainnya.

Baca juga: Pemerintah didorong manfaatkan lahan terlantar untuk cetak sawah
Baca juga: Madani: Optimalisasi pangan lokal bisa jadi solusi hindari buka lahan

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024

toto togel
上一篇:Super Esports Series Season 1 segera memasuki babak kualifikasi.
下一篇:Bigetron Alpha tergelincir di klasemen, Geek Fam merangkak naik